Breaking News

Facebook Pages

Yuk Melongok Kebun JTT ^_^


Lihat kebunku, penuh dengan bunga
Ada yang putih, dan ada yang merah
Setiap hari, kusiram semua
Mawar melati, semuanya indah!

Lirik lagu, Lihat Kebunku - Ibu Sud

Apakah anda masih ingat dengan lagu Lihat Kebunku yang dikarang oleh composer Indonesia Ibu Sud yang baitnya saya kutip diatas? Ah, anda mungkin hafal dengan lagu itu diluar kepala seperti saya, atau bahkan mengajarkannya kepada si kecil yang saat ini sedang belajar menyanyi. Dulu ketika saya duduk di bangku taman kanak-kanak dan sekolah dasar, lagu ini menjadi lagu wajib dan mungkin tanpa sadar, dengan sadar atau bersama paksaaan sudah ratusan kali saya nyanyikan. Ibu saya mengajarkannya pertama kali, dan saya rasa ribuan Ibu lainnya di Indonesia juga melakukan hal yang sama kepada buah hatinya. 

"Ayo Endang mulai menyanyi", perintah Ibu kepada si kecil Endang yang hanya berdiri bengong memikirkan koleksi lagu yang terbatas di kepala. "Nyanyi lagu Lihat Kebunku", perintah Ibu lagi. Ruang gelap di kepala saya pun mendadak  terang, dan bibir saya mulai menyanyikan lagu ini sambil menggoyang-goyangkan kepala. Bersama lagu Satu-Satu Aku Sayang Ibu, maka lagu Lihat Kebunku menjadi salah satu koleksi lagu di MP3 dalam memori saya. ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Bolang-Baling Ubi Jalar Jingga


Kita bisa menyebut makanan ini dengan nama bolang-baling, donat, roti goreng, kue bantal atau mungkin puluhan nama lainnya, karena saya rasa semuanya layak disandangkan ke makanan sedap yang satu ini. Dulu ketika saya masih kecil dan tinggal di Paron, maka pedagang bolang-baling menjual dagangannya menggunakan sepeda dengan gerobak kecil di belakangnya. Setiap kali lewat di depan rumah,  si Bapak penjual akan  melambatkan kayuhan sepedanya dan membunyikan bel dengan nyaring, "Kring-kring! Kring-kring"! Sepertinya beliau sengaja melakukannya dengan harapan kami akan memanggilnya! (ge-er dot com)

Sayangnya, walau mulut kami begitu ingin merasakan si roti bantal yang terlihat menggiurkan di balik gerobak berkaca tersebut, saya bersama kakak dan adik saya,  Wulan dan Wiwin, hanya bisa menatap pasrah dari balik jendela tanpa ada keberanian untuk memanggil. Bukan karena alasan kesehatan maka orang tua kami melarang putra-putrinya membeli jajan di luar namun karena tidak adanya spare budget untuk tujuan tersebut. Jadi walau seandainya pun si Bapak pedagang bolang-baling menggebrak-gebrak gerobaknya dengan pentungan hansip, sambil berteriak-teriak, "Ayo tuku! Tuku meneh"! Alias "Ayo beli! Beli lagi"! Dan membuat kaget orang sekampung, kami hanya bisa menontonnya dengan tatapan memelas. ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Asem-Asem Jamur Merang


Satu hal yang mengasyikkan jika berbelanja ke pasar tradisional adalah terkadang kita menemukan satu, dua jenis sayuran atau bahan makanan lainnya yang menarik untuk dicoba. Seperti minggu lalu tatkala saya berbelanja ke Pasar Blok A di dekat rumah maka saya menemukan seorang Ibu menjual jamur merang berukuran jumbo yang terlihat begitu segar dan montok. Terus terang baru kali ini saya melihat jamur merang dengan ukuran sebesar kepalan jemari tangan bayi seperti ini.  Bahkan kedua tangan Heni hanya bisa menampung 5 buah jamur saja! Setengah kilonya hanya dua puluh ribu rupiah, dan ini jauh lebih murah dibandingkan membelinya di supermarket. Selain itu jamur merang di supermarket biasanya berukuran kecil dan terkadang kurang fresh karena terlalu lama terbekap di dalam wadah plastiknya. 

Jamur merang tentu saja sedap diolah menjadi aneka masakan, umumnya saya menggunakannya sebagai campuran di telur dadar, tom yam, pepes, bothok atau hanya sekedar ditumis begitu saja dengan teri. Nah weekend kemarin, Dimas, adik saya yang kebetulan menginap di rumah Pete mencetuskan ide cemerlang. "Dibikin asem-asem jamur saja Mba Endang, di dekat kos ku ada warung makan yang suka jualan masakan ini. Enak!" Dan tanpa ba-bi-bu saya pun langsung meluncur ke dapur untuk membuatnya. ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Pie Labu Kuning dengan Biscuit Crust


Sabtu pagi bersama sebuah buku catatan dan pulpen di tangan,  saya pun menuliskan daftar rencana belanja hari itu. Biasanya jika weekend tiba maka saya dan Heni akan berkunjung ke pasar Blok A di dekat rumah untuk berbelanja aneka sayuran, atau keperluan dapur lainnya yang sudah habis. Sayur mayur, tempe-tahu, ikan dan seafood, daging sapi atau ayam terlihat lebih segar tampilannya di pasar tradisional dibandingkan dengan supermarket, selain itu harganya pun lebih murah dengan jenis yang sangat banyak. Kami memiliki beberapa penjual yang menjadi langganan tetap, dan biasanya saya memilihnya karena si Bapak atau Ibu penjual yang ramah dan tidak terlalu antri. Untuk kualitas bahan makanan yang dijual menurut saya satu dengan penjual lainnya hampir sama. 

Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Soto Banjar a la Just Try & Taste


Masalah buang sampah sembarangan sepertinya memang menjadi penyakit yang merambah luas di masayarakat kita, khususnya warga Jakarta. Sampah berserakan di mana-mana, mulai dari tepian jalan, taman, halaman rumah penduduk, hingga di dalam angkutan umum seperti angkot dan metromini. Begitu susahnya masyarakat kita untuk membangun kesadaran membuang sampah pada tempatnya, bahkan walau tempat sampah sebesar gentong terparkir di depan mata, tetap saja bungkus sisa makanan atau minuman dibuang seenaknya di tepian jalan. Begitu seringnya saya melihat mobil pribadi mewah melaju, membuka kaca dan pengemudinya dengan santai membuang bekas tisu atau bungkus makanan di jalanan yang sudah tersapu bersih. Kadang saya membatin gemas sendiri dimana hati nurani manusia-manusia ini? Apakah sebegitu sulitnya menyimpan bungkus makanan atau bekas tisu itu di dalam kantung plastik di mobil dan membuangnya kelak ketika menemukan tempat sampah?!


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Joojeh Kabab - Kebab Ayam a la Persia


Grilling alias bakar-bakaran mungkin merupakan salah satu cara asyik untuk berpesta atau saat kita hendak mengundang teman untuk bersantap bersama di rumah. Dulu ketika masih kuliah di Jogya, teman-teman kuliah saya sering mengadakan acara bakar ayam. Bertempat di rumah kontrakan salah satu teman maka dua atau tiga ekor ayam kampung pun dibakar dan disantap beramai-ramai.  Jumlah ayam tentu saja tergantung dari banyaknya donatur yang menyumbang, semakin banyak semakin kenyang. 

Nah, bisanya teman-teman cowok yang telah mempersiapkan semuanya, sementara kaum hawa hanya duduk manis sebagai penonton, pencicip, penyumbang tawa cekikian, dan tentu saja bagian bersih-bersih dan cuci piring. Bumbu bakarannya pun tidak aneh-aneh, mungkin hanya ketumbar, kunyit, bawang putih, dan garam. Namun dengan bahan yang fresh plus bau panggangan membuat rasa ayam bakar pun menjadi luar biasa. Acara ini selain sebagai ajang silaturahmi, pendekatan bagi yang sedang mengincar pasangan, juga dihitung-hitung menambah gizi terutama bagi mahasiswa kos-kosan dan pas-pasan seperti saya. ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Acar Bandeng Presto a la My Mom


Ibu saya selalu memasak makanan dengan hati dan cinta, tak heran semua hasil masakannya selalu terasa lezat dan pas di lidah kami. Namun karena memasak dengan hati dan cinta inilah maka takarannya pun  sulit untuk diikuti secara akurat porsinya. Gula dan garam seringkali dimasukkan menggunakan 'jumputan' jemari tangan. Walau seakan terlihat asal cemplung sana-sini namun rasanya selalu konsisten dan tidak pernah membuat kami kecewa. Pendapat ini mungkin tidak fair, mengingat semua anak yang dibesarkan dengan masakan Ibu-nya biasaya akan menganggap masakan Ibu mereka paling sedap sedunia. ^_^

Tentu saja menu yang dimasak Ibu saya terbatas. Beliau bukan maniac pencoba resep seperti saya yang selalu gatal ingin segera lari ke dapur ketika melihat satu resep 'moncer' di buku atau internet. Tapi menurut para orang tua, jika anak gadis sudah berhasil membuat sambal terasi yang sedap maka sudah waktunya untuk dikawinkan. Artinya sudah jago memasak dan bisa menyediakan hidangan yang enak untuk suami. Nah sambal terasi buatan Ibu saya hingga kini belum ada tandingannya, bukan berarti Ibu saya layak untuk menikah kembali, tetapi masakan beliau memang benar-benar nendang rasanya! ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Pancake Sosis dengan Saus Keju


Sejak mencicipi pancake di Pancious beberapa tahun yang lalu, selain hati ini tertambat dengan tekstur pancakenya yang membelai lidah juga oleh saus kejunya yang creamy dan sedap. Nah pancakenya sendiri telah berhasil saya eksekusi dengan sukses dan menjadi salah satu resep pancake yang laris manis di JTT. Untuk melihat resepnya anda bisa klik Delicous Pancake disini. Sedangkan untuk saus kejunya sendiri, sebenarnya juga telah berhasil saya eksekusi hanya saja saat itu terlupa untuk diambil gambar prosesnya.  Saya pun sempat berjanji di artikel Delicious Pancake bahwa one day resepnya akan dihadirkan di JTT. 

Namun janji tinggallah janji hingga akhirnya weekend lalu saya pun membuatnya kembali. Kali ini bukan demi si pancake, tetapi karena nafsu besar ingin menyantap satu bungkus nachos yang saya beli dua minggu yang lalu. Si keripik tortilla jagung yang gurih ini akan semakin sedap jika dicocol ke dalam saus keju nan creamy. Walau rasa malas mendera, namun kemauan kuat saya jika  menginginkan sesuatu selalu lebih menang. Jadi berkutatlah saya di dapur dan menghasilkan semangkuk saus keju yang selain sedap disantap bersama nachos juga mantap jika dikucurkan di permukaan pancake yang fluffy. Bagi anda yang pernah menanyakan resep saus pancake, nah mungkin resep yang saya hadirkan kali ini bisa segera anda coba di rumah. ^_^ 


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Obsesi Roti 38 - Resep Dasar Roti Manis yang Mantap & Roti Kopi a la Roti Boy


Sudah sangat lama saya ingin mengeksekusi resep roti yang satu ini, namun membayangkan ribetnya proses yang harus dilakukan membuat saya pun mengurungkan niat tersebut. Apalagi bayangan kegagalan membuat roti ini sebelumnya masih segar dalam ingatan sehingga setiap kali pembaca JTT menanyakan resepnya, saya hanya bisa menjawab, "Ditunggu saja ya". Entah sampai kapan. ^_^

Tapi weekend lalu tiba-tiba hati saya tergerak membuat roti. Sudah lama sekali obsesi roti di JTT tidak pernah di-update dan perasaan kangen menguleni adonan rotipun muncul di hati. Jadi saya mulai membuka draft resep di blog dan tertambat pada resep roti kopi a la Ny. Liem yang pernah saya tuliskan disana beberapa tahun yang lalu. Yah, walaupun banyak terjadi bencana dalam proses pembuatannya, namun akhirnya roti kopi ini berhasil juga dibuat dan rasanya yummy!


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Bingka Ubi Jalar - Creamy! Yummy!


Ubi jalar cilembu ini sudah sangat lama membeku di freezer saya, mungkin sejak beberapa bulan yang lalu. Waktu itu saya membelinya karena tertarik dengan salah satu resep cake yang tampak menggugah selera. Namun kemudian terlupa atau mood saya yang tiba-tiba berayun ke arah lainnya, seperti biasa. Membeku bersama kulitnya di wadah tupperware yang rapat, ubi ini masih tetap sangat lezat dan tak berubah teksturnya sama sekali ketika kemarin saya cairkan. Bahkan terasa so creamy dan milky ketika saya mengubahnya  menjadi seloyang bingka ubi jalar yang sedap. 

Mudah dibuat, tanpa mikser dan pengembang, maka bingka mungkin merupakan kue termudah yang bisa kita eksekusi di rumah dengan cepat. Jika pernah membuat bingka sebelumnya, maka anda pasti tahu satu kendala utama membuat kue ini adalah waktu memanggang yang sangat lama.  Namun berbeda dengan bingka ubi kayu dan bingka pandan yang resepnya pernah saya bagikan sebelumnya, maka bingka ubi jalar ini relatif lebih cepat matangnya kala dipanggang. So tunggu apalagi? Weekend ini sepertinya anda bisa planning untuk membuatnya di rumah. ^_^

Bingka Ubi Kayu - Yang tradisional tak kalah sedapnya
Bingka Pandan - Lembut dan harum
Bingka Pisang




Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Sup Krim Labu Kuning - I love it! I love it!


Jika saja saya tahu dari dulu betapa lezatnya labu kuning yang diproses halus dan diolah menjadi sup seperti ini maka mungkin hari-hari saya akan banyak dihiasi olehnya. Labu kuning cukup melimpah di pasar atau supermarket dan seiris besar labu hanya seharga sepuluh ribu rupiah saja, dengan porsi segitu saya bisa membuat bermangkuk-mangkuk sup krim labu yang super delicious! Labu kuning yang lembut membuat tekstur sup menjadi sangat creamy sehingga krim kental yang digunakan mungkin hanya berfungsi  sebagai hiasan saja. 

Sangat bergizi, rendah akan kalori, proses pembuatan yang mudah dan cepat, mengenyangkan serta enak rasanya. Semua alasan-alasan itulah yang membuat saya merekomendasikan sup ini untuk anda coba di rumah. Percayalah anda tidak akan kecewa dengan hasilnya. ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Enchiladas Isi Ayam & Happy Enchiladas Day!


Siapa yang tahu jika tanggal 5 Mei merupakan Hari Enchiladas? Saya jelas tidak, namun seorang pembaca JTT secara menakjubkan menyebutkan itu di postingan homemade tortilla yang saya tampilkan beberapa waktu yang lalu. Isinya kurang lebih seperti ini, "Tanggal 5 Mei ini "national enchilada day" loh mbak En. So, diposting pas tanggal 5 aja (modus biar dapet resep enchilada) :p." 

Ketika saya menghadirkan resep homemade tortilla beberapa waktu yang lalu, saya memang sempat mengatakan bahwa tortilla tersebut akan dipergunakan untuk membuat enchiladas. Masakan Meksiko ini akan menjadi salah satu resep yang hadir di buku ketiga saya. Homemade tortilla-nya sendiri telah saya posting di JTT pada minggu lalu, sedangkan resep enchiladas rencananya akan saya hadirkan setelah buku diterbitkan. Namun 5 Mei yang baru saja saya ketahui merupakan Hari Enchiladas tampaknya merupakan momen yang tepat untuk berbagi resep mudahnya. Jadi anda tak perlu untuk menunggu resep tersebut nongol di buku karena sekarang akan saya berikan ke anda lengkap dengan step by step-nya secara gratis ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

Lapis Legit Prune Ekonomis dan Tips Membuatnya


Jika anda termasuk pembaca yang cukup setia mengikuti artikel-artikel di JTT yang saya posting dan bahkan mungkin mencoba beberapa resep cake disini, maka anda tentu tahu betapa saya selalu menghindari cake yang menggunakan banyak telur di dalam adonannya. Rata-rata cake yang saya hadirkan biasanya menggunakan dua hingga lima butir telur. Walau sebenarnya harga telur tidaklah semahal bahan cake lainnya seperti butter, keju, cream cheese atau krim kental namun tetap saja jumlah telur dalam sebuah resep cake selalu menjadi pertimbangan utama saya untuk mencobanya. 

Selain kandungan cholesterol di dalam telur yang cukup tinggi maka faktor lainnya adalah rasa sayang ketika cake tersebut berakhir gagal dan terbuang percuma ke tempat sampah. Untuk alasan-alasan tersebut saya pun menghindar mencoba mengeksekusi resep cake seperti lapis surabaya, lapis legit atau bika ambon yang selalu menggunakan puluhan kuning telur sehingga teksturnya menjadi lembut, moist dengan rasa yang nendang habis. Nah jika hari ini saya menampilkan resep cake lapis legit dengan jumlah telur yang sebenarnya diluar batasan saya, itu ada story-nya tersendiri. Ingin tahu? Yuk lanjut. ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Read more ...

resep semur sapi


bumbu semur
  • potong lidah sapi ( kurang lebih 750 gr )
  • 2 sdm mentega
  • 4 siung bawang putih, iris tipis
  • 2 siung bawang merah , iris tipis
  • 750 cc kaldu
  • 1/2 sdt merica halus
  • 1/2 pala halus
  • 1 ruas jari kayu manis
  • 5 biji cengkih
  • 3 sdm kecap manis
  • 1 sdm saus steak
  • garam secukupnya
resep semur


cara membuat semur

  1. rebus lidah sapi setengah matang, angkat dan kupas kulit luarnya. potong potong sesuai selera. Sisihkan.
  2. Panaskan mentega , tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum baunya. Tuang kaldu, dan biarkan mendidih.
  3. Masukan lidah yang sudah dipotong potong, tambahkan merica halus, pala halus , kayu manis , cengkih , kecap manis, saus steak dan gara. Aduh-aduk sampai tercampur rata. Biarkan mendidih lagi sambil sesekali diaduk-aduk. Setelah kuah atau saus tinggal separonya, angkat.
Cara menyajikan : saat resep semur lidah akan dihidangkan. Angkat lidah dari sausnya, kemudian tumis dengan 1 sdm mentega, sampai kedua sisinya kecoklatan. Angkat.
Letakan dalam piring saji, siram dengan sausnya.

Read more ...

kreasi ayam masak cabe ijo

Bahan masakan
  • 1 ekor ayam
  • Minyak goreng
  • 1 sendok makan ketumbar, digiling halus
  • 1 potong kunyit, digiling halus
  • 2 butir kemiri, digiling halus
  • Garam secukupnya, digiling halus
  • 1 potong jahe
  • 1 batang sereh
  • 1 potong lengkuas
  • 2 lembar daun salam
  • 6 buah cabe hijau
  • 6 buah tomat merah yang kecil
  • 2 gelas air untuk kuah.
ayam masak cabe ijo
Cara memasak
  1. Ayam dibersihkan lalu dipotong-potong. Campurkan bumbu (yang halus) sampai meresap dan masak di atas api kecil ditambah ½ gelas air. Bila ayam masak digoreng.
  2. Didihkan 2 gelas air, masak jahe, sereh, lengkuas, dalam air yang mendidih.
  3. Masukkan ayam bersama daun salam, cabe hijau dan tomat, (coba rasanya).
  4. Bila tomat dan cabe hijau menjadi layu, angkat dari api
Read more ...
Designed By